Rabu, 16 Desember 2009

yang ke 52


Hanya 3 tahun aku diberi kesempatan bersamamu. Tidak boleh kurang untukku. Dan aku tak mau lebih. Masih ku ingat bagaimana aku pertama kali resmi jadi bagian darimu. Ada ucapan dari seorang kakak kelas yang diberikan dengan nada sedikit gurau, “Selamat dek, anda tersesat ke jalan yang benar.” Kalimat yang aneh menurutku, tapi lalu aku sadar ini adalah sekolah dengan title “TELADAN”, waktu itu aku tidak terlalu tau apa maksud dari nama itu tapi yang pasti nama itu memiliki arti yang baik di masyarakat umum, tak tau apakah si kakak dulu juga mendapat ucapan yang sama dari seniornya atau itu memang kalimat orisinil buatannya. Yang pasti kalimat itu tidak pernah bisa hilang dari ingatanku, setidaknya sampai hari ini. Setelah hari itu, petualangan yang sangat seru baru dimulai, mungkin juga bagi teman teman yang lain. Aku tidak yakin tau semua cerita seru di sekolah cemara itu. Kalau saja gedung induk, aula katamso, atau lapbas bisa kuajak bicara untuk mengenang segala kejadian yang pernah mereka saksikan pastilah mereka akan bercerita dengan penuh semangat, mungkin penuh tawa, atau mungkin saja penuh haru diselingi air mata.

Ku ingat pertama kali ulangan matematika bu karsini di kelas 1 dulu, aku mendapat nilai 10! Mantab! Nilai yang tidak dapat lagi dijelaskan dengan kata kata, teman teman sekelasku pun mendapat nilai yang tak jauh beda 15, 20, 25, bahkan 0. Hal ini cukup membuktikan kalimat yang kudapat di GVT dulu,”keteladanan tidak dicapai dengan sesuatu yang instan tapi butuh ketulusan hati, kerja keras dan pengorbanan, maka teruslah berjuang saudaraku, raihlah kebaikan yang hakiki.” Kalau memang keteladanan terasa begitu berat mungkin boleh saja kugunakan kata kebaikan. Kebaikan butuh ketulusan hati, kerja keras, dan pengorbanan.

Tiba-tiba saja waktu itu aku sudah ada di episode berjudul wisuda purna siswa. Sedikit tidak percaya, sudah habis waktu ku di sekolah itu. Tidak ada lagi jiwitan p.yanto dikelas, tidak ada lagi senam origami pak singgih, tidak ada lagi “pasti ketemu!” pak Basuki dengan gayanya yang khas dan mantap, tak ada lagi futsal sabtu sore 20 lawan 20 yang mungkin hanya ada di lapbas SMA 1, tidak ada lagi guyonan khas teladan yang cerdas, unik yang dicipatkan dan dinikmati disegala tempat disegala waktu, dan masih banyak lagi yang akan menjadi tidak ada. Tapi aku tidak menyesal telah sampai di hari itu karena setidaknya aku sudah mengusahakan yang terbaik.

SMAN 1 Yogyakarta dengan tulisan TELADAN yang selalu setia menemani. sekolah dengan kultur khusus, begitu kata orang-orang. Tau apa orang orang itu tentang sekolahku. Kuingat hari ini kau berulang tahun, yang ke 52. Bukan usia yang sedikit. Sudah separuh abad lebih kau diberi kesempatan oleh Tuhan untuk tetap ada di dunia untuk tetap membangun masyakarat. Aku turut bersyukur atas keberadaanmu hingga saat ini. Sudah banyak kau ciptakan makhluk makhluk berguna bagi dunia. Semoga di usiamu yang sudah tak muda ini, kau tetap setia membangun masyarakat, tetap setia membangun peradaban, tetap setia dengan sikapmu yang rendah hati, dan tetap setia menjadi TELADAN yang JAYAMAHE!

TELADAN! JAYAMAHE!

TELADAN! JAYAMAHE!

TELADAN! JAYAMAHE!