Sabtu, 13 Desember 2014

Ultimate Virtual Happiness

Ada dua alasan yang membuat saya melangkahkan kaki ke Margo City, di sore di akhir pekan ini. Yang pertama untuk menunaikan kewajiban saya kepada badan ini untuk bergerak karena sejak pagi hanya bermalas-malasan saja. Bergerak terbatas di dalam radius 5 meter di dalam rumah, sayang kalau tubuh nan gagah ini karatan gara-gara minim digerakkan. Alasan yang kedua adalah untuk mencari album Paramore yang Riot! Iya, sejak kemarin saya tersengat aksi panggungnya mbak Hayley Williams dan kawan-kawan, gara-gara bergerilya di youtube dan tanpa sengaja menemukan video-video live performance dari Paramore. Daku terkesima lalu jatuh cinta. Sebagai bagian dari masyarakat yang menghargai kekayaan intelektual berangkatlah saya untuk mencari album original di toko CD terdekat.

Singkat cerita saya telah mendarat dengan selamat di Margo City diantar Bapak Masinis serta rombongan keluarga besar commuter sampai di Chinese Hut Station (Stasiun Pondok Cina) dilanjutakan jalan kaki 10 menit. Begitu melangkah masuk ke dalam mal berkuncup putih ini nampak orang-orang berkumpul di sekitar panggung kecil yang sudah berdiri di tengah ruangan. Ternyata ada penyanyi kaliber nasional sedang manggung disana, siapa dia? Dia adalah Rossa. Beruntungnya saya, tepat ketika masuk ke dalam mal ini mbak Rossa baru mulai menyanyi diatas panggung. Dengan iringan band yang kompak, sound system yang menghenyak, dan vokal mbak Rossa sendiri yang berkualitas tinggi sukses menghibur penonton gratisan yang hadir sore itu.

Disela-sela mbak Rossa dan band yang beraksi ciamik ada hal yang mengusik fikir saya. Banyak diantara penonton yang sibuk merekam sang diva bernyanyi dengan HP ketimbang menikmati langsung. Bagi saya pribadi, live performance macam ini merupakan ultimate entertainment. Dimana segala bakat, kecerdasan, kreativitas dan usaha manusia ditumpahkan untuk menjadi suatu hasil karya yang harmonis lagi indah. Sayang sekali jika datang di acara seperti ini kita malah disibukkan untuk merekam atau terus-terusan mengambil foto daripada menikmati hiburan kualitas premium. Sesudah merekam lalu apa? Ditonton di rumah? Cuma jadi hiburan kelas dua guys, tidak ubahnya video-video amatir di youtube, kualitas gambar seadanya, kualitas suara apalagi. Tidak akan lebih hebat dari live performance itu sendiri. Sayang sekali.
Kasus yang lain sering terjadi ketika kita melihat foto-foto tempat yang indah, reaksi kita, ”bagus banget, pengen kesana!”. Tetapi sampai disana, kita sibuk foto-foto sampai lupa ultimate goal kita, yaitu untuk menikmati pemandangan dan suasana tempat itu sendiri, sayang sekali.
Saya jadi teringat, percakapan di film Secret Life of Walter Mitty, ketika itu setelah perjalanan yang sangat panjang Walter Mitty akhirnya bertemu dengan sang fotografer, Sean O’Connel, di Gunung Himalaya. Sean sedang memburu foto Snow Leopard yang dikenal sebagai Ghost Cat karena sifat hewan tersebut yang jarang ditemukan. Akhirnya sang Ghost Cat muncul, Sean O’Connel siap dengan kameranya, namun tak kunjung menekan shutternya, lalu terjadilah percakapan,

Walter Mitty: When are you going to take it?

Sean O'Connell: Sometimes I don't. If I like a moment, for me, personally, I don't like to have the distraction of the camera. I just want to stay in it.

Walter Mitty: Stay in it?

Sean O'Connell: Yeah. Right there. Right here.

Sean O’Connel tidak jadi mengambil gambar dari buruannya itu.

Ini, mungkin tentang pilihan pribadi, tentang selera, bagaimana kita menikmati suatu pertunjukkan, bagaimana kita menjadi bagian dari pertunjukkan.  Saya pun orang yang percaya tidak ada yang salah dengan selera. Ya, menjadi manusia di Era Selfie memang tidak mudah, selalu ada dorongan untuk mengabadikan apa-apa yang terjadi, mengunggahnya di internet, lalu menikmati apresiasi dari khalayak maya. Mengabadikan momen pun bukan hal yang salah menurut saya. Hanya saja jangan sampai kita menukar momen-momen berharga yang nyata dengan kenikmatan virtual yang hampa.

Video-video amatir di youtube memang menjadi bagian dari mencari tahu lebih lanjut ketika saya mulai suka dengan Paramore, tetapi ketika Grup Musik ini tampil live di depan saya, tentu saya sudah tahu apa yang akan saya lakukan, dan itu bukan merekam dengan kamera HP.

Selamat menikmati hidup.


 sumber gambar:  https://popspoken.files.wordpress.com/2011/08/p8210624.jpg